Minggu, 29 Mei 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PERIKARDITIS


1.     Pengertian Perikarditis
Perikarditis adalah inflamasi pada selaput perikardium, baik pariental maupun visceral  yang membungkus jantung.

2.     Etiologi Perikarditis
1.      Penyebab idiopatik atau nonspesifik
2.      Infeksi
a.       Bakteri : streptokokus, stapilokokus, meningokokus, gonokokus
b.      Virus : coxsakie, influenza
c.       Jamur : riketsia, parasit
3.      Kelainan jaringan ikat-sistemik lupus eritematosus, demam rematik, atritis rematik, poliarteritis.
4.      Keadaan hipersensitivitas-reaksi imun, reaksi obat, serum sicknes
5.      Penyakit struktur disekitarnya-infark miokardium, aneurisma dissecting, penyakit pleura dan paru (pneumonia)
6.      Penyakit neoplasia
·         sekunder akibat metastasis dari kanker paru dan kanker payudara
·         leukemia
·         primer (mesotelioma)
7.      Terapi radiasi
8.      Trauma-cedera dada, pembedahan jantung, pemasangan pacemaker
9.      Gagal ginjal dan uremia
10.  Tuberkulosis

3.     Patofisiologi Perikarditis

 
Proses radang yang terjadi dapat menimbulkan penumpukan cairan efusi dalam rongga pericardium dan kenaikan tekanan intracardial,kenaikan tekanan tersebut akan mempengaruhi daya kontraksi jantung,akhirnya menimbulkan proses fibrotic dan penebalan pericardial,lama kelamaan terjadi kontriksi pericardial dengan pembentukan cairan,jika berlangsung secara kronis menyebapkan fibrosis dan klasifikasi.

4.     Tanda dan Gejala Perikarditis
Tanda yang khas:
·         Friction rub(suara tambahan)adalah bising gesek yang terjadi karena kantong berisi cairan membengkak.
Gejala-gejala :
1.      Sesak nafas saat bekerja
2.      Panas badan 39º c -40ºc
3.      Malaesa
4.      Kadang nyeri dada
5.      Effuse cardial
6.      Nyeri dapat menyebar dari leher,bahu,punggung atau perut
7.      Rasa tajam menusuk
8.      Berkeringat

5.     Test Diagnostik Perikarditis
a.       Pemeriksaan fisik
-          Vital sign:-tekanan darah menurun
-Nadi cepat/dysretmia
                                    -inspeksi:
keluhan utama:
·         Lemah,kesakitan
·         Gelisah
·         Sesak nafas
-palpasi
·         Nyeri tekan pada dada
-auskultasi
·         Pericardial friction rubs
b.pemeriksaan penunjang
·         ECG:elevasi segnem S-T
·         Echocardiogram:pericardial effution
·         Enzim jantung:peningkatan CPK
·         Laboratorium:tanda tanda radang


6.     Komplikasi
1.Efusi pericardium
2.Tamponade jantung

            Salah satu reaksi radang pada perikarditis adalah penumpukan cairan(eksudasi)didalam rongga perikard yang disebut dengan efusi pericard.
            Efusi perikard ditentukan oleh jumlah dan kecepatan pembentukan cairan perikard. Efusi yang banyak atau timbul cepat akan menghambat pengisian ventrikel, penurunan volume akhir diastolic sehingga curah jantung sekuncup dan semenit berkurang. Kompensasi nya adalah takhikardia, tetapi pada tahap berat atau kritis akan menyebabkan gangguan sirkulasi dengan penurunan tekanan darah serta gangguan perfusi organ dengan segala akibatnya yang disebut tamponade jantung.
            Bila reaksi radang ini berlanjut terus, perikard mengalami fibrosis jaringan parut luas, penebalan, kalsifikasi dan juga terisi eksudat yang akan menghambat proses diastolic ventrikel, mengurangi isi sekuncup dan semenit serta mengakibatkan kongesti sistemin (perikarditis konstriktiva).   

7.     Penatalaksanaan
Tujuan penanganan adalah:
1.      Menentukan penyebab
2.      Memberikan terapi yang sesuai dengan penyebabnya
3.      Waspada terhadap kemungkinan terjadinya tamponade jantung
Obat : Dexamethasone dan Ampicillin
ASPEK LEGAL
            Dalam kasus ini, peran perawat sebagai advokat harus bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam hal inform concern atas tindakan keperawatan yang dilakukan. Selain itu juga harus mempertahankan dan melindungi hak-hak klien serta memastikan kebutuhan klien terpenuhi.


SEGI ETIK KEPERAWATAN
}  Otonomi
            Prinsip bahwa individu mempunyai hak menentuka diri sendiri, memperoleh kebebasan dan kemandirian
            Perawat yg mengikuti prinsip ini akan menghargai keluhan gejala subjektif (misal : nyeri), dan meminta persetujuan tindakan sebelum prosedur dilaksanakan
}  Nonmaleficience
            Prinsip menghindari tindakan yg membahayakan. Bahaya dpt berarti dgn sengaja, risiko atau tidak sengaja membahayakan.
            Contoh : kecerobohan perawat dalam memberikan pengobatan menyebabkan klien mengalami cedera
}  Beneficience
            Prinsip bahwa seseorang harus melakukan kebaikan. Perawat melakukan kebaikan dengan mengimplementasikan tindakan yg menguntungkan/bermanfaat bagi klien.
            Dapat terjadi dilema bila klien menolak tindakan tersebut, atau ketika petugas kesehatan berperan sebagai peneliti
}  Justice
            Prinsip bahwa individu memiliki hak diperlakukan setara.
            Cth : ketika perawat bertugas sendirian sementara ada beberapa pasien di sana maka perawat perlu mempertimbangkan situasi dan kemudian melakukan tindakan secara adil.
}  Fidelity
            Prinsip bahwa individu wajib setia terhadap komitmen atau kesepakatan dan tgg jawab yg dimiliki.
            Kesetiaan jg melibatkan aspek kerahasiaan / privasi dan komitmen adanya kesesuaian antara informasi dgn fakta.
}  Veracity
            Mengacu pada mengatakan kebenaran. Bok (1992) mengatakan bahwa bohong pada orang yg sakit atau menjelang ajal jarang dibenarkan.
            Kehilangan kepercayaan thd perawat dan kecemasan karena tdk mengetahui kebenaran biasanya lebih merugikan.
            Ditinjau dari segi etik keperawatan, dalam kasus Perikarditis ini perawat harus menggunakan prinsip etika otonom dimana sebelum diadakan tindakan operasi pasien harus ditanyai terlebih dahulu setuju atau tidak (inform concern).

ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSA PERIKARDISITIS
DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT X


PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal pengkajian : 20 september 2010        Pukul : 08.00 Wib                   Oleh : Mahasiswa A
I.                   Identitas
A.    Pasien
Nama                                       : Bpk. K
Tempat, tanggal lahir              : Salatiga, 14 Oktober 1960
Agama                                     : Katholik
Status Perkawinan                  : Kawin
Pendidikan                              : S1
Pekerjaan                                 : Manajer
Lama bekerja                           : 20 Tahun
Suku/ Bangsa                          : Jawa /Indonesia
Tanggal masuk RS                  : 18 September 2010
No RM                                    : 000-001-0004-987654
Ruang                                      : Penyakit Dalam
Diagnosis Medis                     : Perikarditis
B.     Keluarga / Penanggung jawab
Nama                                       : Ny. G
Hubungan                               : Istri
Umur                                       : 48 Tahun
Pendidikan                              : D III
Pekerjaan                                 : Karyawan
Alamat                                    : Gejayan




I.                   Riwayat Penyakit
A.    Kesehatan pasien
1.      Keluhan Utama                 : nyeri di daerah dada kiri dan juga sekitar leher
2.      Keluhan Tambahan           : badan terasa panas, sesak nafas
3.      Alasan Utama masuk        : rasa salkit yang semakin parah.
4.      Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan awalnya timbul rasa nyeri di daerah dada kiri, dan juga disekitar leher. Tindakan yang dilakukan pasien adalah menghentikan semua aktivitas yang berat. Hasil dari tindakan pasien tidak ada rasa nyeri semakin bertambah. Kemudian pasien memutuskan untuk periksa ke RS X pada pakul 08.00 WIB. Di IGD pasien di periksa vital sign dengan suhu : 380C, RR 26 x/menit tidak teratur, hasil auskultasi dada ditemukan suara tambahan friction  rub, kemudian dilakukan pemeriksaan labaoraturium di dapat nilai leokusit 18.000 /uL dan nilai LED : 50 mm / jam.
Riwayat penyakit yang lalu
·         Nama penyakit yang lalu  : Perikarditis
·         Upaya pengobatan            : Oprasi pembedahan
·         Hasil                                  : Sembuh

5.      Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun obat.

II.                PEMERIKSAAN FISIK
Tinggi badan                                 : 170 cm
Berat badan                                   : 55 Kg
Pemeriksaan vital sign                  
·         Tekanan darah                   : 90 / 50 mmHg
·         Suhu                                  : 38,20C
·         Nadi                                  : 90 x / menit tidak teratur
·         Respirasi                            : 25 x / menit
Keadaan umum
·         Pasien tampak sakit berat
·         Pasien menggunakan O2

Pemeriksaan dada
·         Inspeksi
Dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada, warna coklat, ictus di ICS 6 SIMC
·         Palpasi
Ada getaran ictus cordis / tril, lebar ictus cordis 2 cm
·         Perkusi
Atas           ICS 2
Bawah       ICS 9
Kanan        ICS 4 sentralis distra
Kiri                        ICS 4
·         Auskultasi
Friction rub (+)Q2




















ANALISA DATA

No.
DATA
MASALAH / P
PENYEBAB / E
1.       
Ds : pasien mengatakan takut mati dan tidak mau di oprasi karena pernah ada pengalaman tetangganya sakit jantung meninggal di kamar oprasi.

Do : pasien gelisah dan murung

Ansietas
Ancaman kematian
2.       
Ds : Pasien mengatakan takut mati dan tidak mau di oprasi karena pernah ada pengalaman tetangga yang sakit jantung yang mati di kamar operasi.

Kurang pengetahuan mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan
Kesalahan konsep
3.       
Ds :
-          Pasien mengatakan nyeri di daerah dada kiri dan juga di sekitar leher dengan skala nyeri
-          Pasien mengatakan nyeri semakin berat saat bernafas, merubah posisi tidur dan memutar badan.
-          Pasien mengatakan nyeri berkurang bila berdiri
-          Pasien mengatakan badan panas

Do : Pasien berposisi membungkuk ke depan atau sering sesekali duduk di tempat tidur
Nadi 90 x permenit, tidak teratur
Terdapat palsusparadoksus
           
Nyeri
imflamasi perikardium



























DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.       




2.        





  1.  







Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian ditandai oleh:
Ds : pasien mengatakan takut mati dan tidak mau di oprasi karena pernah ada pengalaman tetangganya sakit jantung meninggal di kamar oprasi.
Do : pasien gelisah dan murung


Kurang pengetahuan mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kesalahan konsep di tandai oleh :
Ds : Pasien mengatakan takut mati dan tidak mau di oprasi karena pernah ada pengalaman tetangga yang sakit jantung yang mati di kamar operasi.


Nyeri berhubungan dengan imflamasi pericardium di tandai oleh :
Ds :
-          Pasien mengatakan nyeri di daerah dada kiri dan juga di sekitar leher dengan skala nyeri
-          Pasien mengatakan nyeri semakin berat saat bernafas, merubah posisi tidur dan memutar badan.
-          Pasien mengatakan nyeri berkurang bila berdiri
-          Pasien mengatakan badan panas

Do : Pasien berposisi membungkuk ke depan atau sering sesekali duduk di tempat tidur
Nadi 90 x permenit, tidak teratur
Terdapat palsusparadoksus



RENCANA KEPERAWATAN
Nama pasien                = Bpk. K
Ruangan                      = Ruang penyakit dalam
Tanggal                       = 18 september 2010
Nama Mahasiswa        = Mahasiswa A

No
Diagnosa Kepeawatan dan
Data penunjang
Tindakan Keperawatan
Rasional
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
1
Nyeri berhubungan dengan inflamasi pericardium di tandai dengan oleh :
Ds :
-          pasien mengatakan nyeri d bagian dada kir dan juga disekitar daerah leher (skala 7)

-          pasien mengataka nyeri
semakin berat saat bernafas ,merubah posisi tidur dan memutar badan ,pasien
mengatakan nyeri berkurang bila berdiri .
pasien mengatakan badan panas.

Do :pasien sering membungkung ke depan  atau sesekali duduk di tempat tidur.
Nadi 90 x/menittidak teratur .
Terdapat palsus paradogsus.
Friction Rub (+)
Leukosit =  18.000/uL
LED = 50 ml/jam
Setelah dlakukan tindakan keperawtan 1x 24 jam, rasa nyeri berkurang dengan criteria : Ds= pasien mengatakan nyeri berkurang (skala 5)
DO= pasien lebih rileks

1.      Selidk keluhan nyeri dada perhatikan awitan dan factor pemberat.

2.      Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan yang nyaman, misalnya perubahan posisi, gosokan punggung dukung emosional























3.      Beri penjelasan kepada klien akibat nyeri .



4.      Kolaborasi dengan dokter dengan pemberian analgetik
1.      Tindakan ini  dapat menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien.
2.      Nyeri pericardium secara khas terletak di sub sterna dan dapat menyebar ke leher dan punggung. Namun ini berbeda dari ischemiamyokard, pada nyeri ini menjadi memburuk pada inspirasi dalam, gerakan atau berbaring dan hilang dengan duduk tegak atau membungkuk dan catatan: nyeri dada dapat atau tidak menyertai endokarditis dan myokarditis, tergantung pada adanya ischemia.
3.      Penjelasan yang benar membuat klien mengerti sehingga dapat diajak kerja sama.
4.      Analgetik dapat mengurangi rasa nyeri.
2.
Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kesalahan konsep ditandai oleh:
DS :
Pasien mengatakan takut mati dan tidak mau dioperasi, karena pernah ada pengalman tetangganya sakit jantung meninggal di ruang operasi.
Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 12 jam pasien mau mengikuti prosedur yang disarankan oleh pihak kesehatan dengan criteria :
DS : pasien mengatakan mau dioperasi perikardiosentesis
DO : pasien lebih rileks
1.      Jelaskan efek inflamasi pada jantung. Ajarkan untuk memeperhatikan gejala sehubungan dengan komplikasi atau berulangnya dan gejala yang dilaporkan dengan segera pada pemberi perawtan 
1.      Untuk bertanggung jawab pada kesehatan sendiri pasien perlu memahami penyebab khusus atau pengobatan dan efek jangka panjang diharapkan dari kondisi inflamasi sesuai dengan tanda gejala yang menunjukkan kekambuhan atau komplikasi